Ayam Bangkok Jogja
Pelatihan fisik,mental,dan pernafasan...Serta menyediakan ayam dengan kualitas unggul.
Kamis, 27 Desember 2012
Selasa, 25 Desember 2012
Jenis ayam aduan terbaik
1. Ayam Bangkok
- Ayam jenis bangkok adalah yg paling populer dikalangan pecinta ayam aduan, karena dianggap ayam yg paling jalan otaknya (cerdas) saat bertarung.
- Ayam jenis Brazilian adalah berasal dr negara Brazil yg terkenal dengan kecepatan pukulannya.
- Ayam jenis Burma terkenal dgn semangat bertarungnya yg luar biasa, dlm pertarungannya ayam jenis ini kebanyakan menggunakan pola menyerang.
- Ayam jenis Siam kebanyakan ayam yg pantang menyerah dlm pertarungan, mempunyai pukulan yg cukup keras & kecepatan yg standar, serta tekhnik bertarung yg paling variatif.
- Ayam jenis Shamo, Berasal dari negara Jepang yg mempunyai ciri fisik yg paling Atletis dengan tegakan 90' pada saat berdiri. & terkenal dgn keakuratan pukulannya.
- Ayam jenis Saigon adl berasal dari negara Vietnam yg terkenal dgn ketahanan & kekuatan pukulannya yg bagus dari jenis ayam aduan lainnya.
- Ayam jenis Philipine terkenal dgn kecepatan geraknya, karena ayam ini termasuk jenis ayam aduan taji (pisau) & banyak ayam jenis aduan taji lain yg rata2 mempunyai ciri fisik & kecepatan hampir sama dg ayam ini.
CARA MELATIH FISIK AYAM
Ayam yang akan turun ke
gelanggan,biasanya kami berikan training minimal selama 30 hari penuh.
Beberapa training yang kami lakukan setiap harinya yaitu:
Memberikan sedikit senam pada ayam di
pagi hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk melatih dan melenturkan
otot2.Training2 yang dapat dilakukan antar lain:
- Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri dan kanan sebanyak masing2 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat,lakukan kira2 1 detik per putaran.Fungsi senaman leher adalah melatih otot2 leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan untuk dipukul.
- Senaman badan,dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan masing2 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan tangan di sayap kir, dan sebaliknya).Fungsi senaman badan adalah untuk membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung,khususnya posisi kaki2 dan badan.
- Senaman sayap + kaki,dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan menggunakan telapan tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya.latihan ini dapat diberikan 30 kali.
- Senaman kaki,dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil mendorongnya ke arah depan.Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam.latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
- Senaman sayap,dengan cara menjantur ayam.Dalam menjantur ayam,jangan sekali2 melakukan janturan secara statis,maksudnya ekor ayam dipegang trus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jaran menyebabkan kerusakan pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan “Janturan ikutan”. Dimana ayam diangkat setinggi2nya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya ayam.Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
- Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam mendapat senaman2,maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan kembali otot2nya sekitar 5 menit,kemudian langsung bisa dimandikan dan dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah,ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman.Ayam dijemur jangan terlalu lama,15 menit waktu penjemuran sudahlah cukup.Dan setelah dijemur,ayam bisa dilepas kembali ataupun dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari.Dan di siang hari ayam diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan “Bobok Siang”.
Setelah memperoleh Bobok Siang, di
sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam kembali kita beri
training.Training yang akan kita berikan adalah “Training Lari”
yang dapat dilakukan melalui lari kurung/songkok (sorry kalo istilahnya
beda di kota lain, yang saya pakai adalah istilah medan hehehe).
Untuk lari kurung,
alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurunan ukuran besar dan
kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. ayam jantan lainnya di letakkan
di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali dengan kurungan
besar sehingga terdapat jarak sekitar 10cm. Kemudian ayam yang akan kita
latih dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita lakukan hal
ini,maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk bertarung dengan
ayam yang terletak di dalam kurungan kecil.Dan karena adanya jarak
antar kurung kecil dan besar,maka ayam akan trus mencari2 celah untuk
bertarung yang akhirnya membuatnya berlari trus menerus mengelilingi
kurungan besar.Lari ayam akan dimulai perlahan dan semakin cepat sejalan
dengan semangatnya untuk bertarung. Latihan ini bisa kita lakukan
15-30 menit setiap harinya.
Setelah memperoleh latihan lari,ayam kembali kita lepaskan 5 menitan untuk melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan vitamin dan suplemen yang akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Setelah memperoleh latihan lari,ayam kembali kita lepaskan 5 menitan untuk melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan vitamin dan suplemen yang akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Setelah sehari-melakukan rawatan
Phisik ayam seperti pada tulisan kami sebelumnya maka training yang
selanjutnya harus kita lakukan adalah memperkuat mental dan pengalaman
tarung ayam.Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah dengan
menjajal ayam dengan untulan ataupun ayam bangkok lainnya. Latihan ini
sangat diperlukan oleh ayam bangkok yang akan diturunkan ke
gelanggang untuk memperkuat mental dan memberikan pengalaman tarung
yang lebih padanya.
Dalam waktu 30 hari,semakin banyak
latihan jajal yang kita lakukan maka semakin baik hasil yang akan kita
peroleh.Jajal bisa dilakukan 5 kali sehari, dan paling sedikit adalah
7 hari sekali,sehingga dalam waktu training 30 hari,ayam akan menerima
minimal 4-7 kali latihan tarung.
Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul 16.00-17.00,dan bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan lari tidaklah perlu dilakukan.di Jajalan pertama,tidak
perlu dilakukan terlalu lama,biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan
inipun dilakukan dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam
yang akan dilatih maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh dan
jalu ayam selain untuk menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan
dilatih adalah untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung.Paruh dan
jalu yang dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan pukulan
dan kebanyakan hanya mengeluarkan teknik2 yang memberikan banyak
gerakan cepat sehingga sangat bagus untuk otot2 ayam.Sampai dengan jajal ke-2,kita tetap membungkus paruh dan jalu ayam dan jajal dilakukan sama selama 10 menit.
Di jajal ke-3 sampai ke-4, paruh dan jalu masih dalam keadaan terbungkus,akan tetapi durasi jajal ditingkatkan menjadi 2 ronde (2×10 menit).
Di jajal ke-5,
latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita lakukan tetap 3×10
menit,dan disini,paruh dan jalu ayam yang akan kita latih tidak akan
kita bungkus,akan tetapi paruh dan jalu lawan masih dalam kondisi
dibungkus.Di jajal ke-5 ini,akan terlihat perbedaan dan peningkatan
gaya,kecepatan dan pengalaman tarung ayam yang sedang kita latih.Biarkan
dia sesuka dan sesenangnya melakukan pukulan2 ke arah lawan yang
kondisi paruh dan jalunya terbungkus,sehingga disinilah akan mulai
membentuk mental tarung yang sepenuhnya.Mental dan Rasa percaya diri
ayam akan meningkat dengan baik karena terus-terusan bisa memukul lawan
dengan mudah.Walaupun terkesan seperti menyiksa lawan tarung,akan
tetapi hal ini sangat diperlukan bagi ayam yang kita latih.Di jajal
ke-5 ini,bisa kita pastikan,kalau memang ayam yang kita latih adalah
tipe ayam pukul,maka rata2 pukulannya akan mengenai tempat2 vital
lawan. Dan bila ayam tersebut adalah tipe jalu, maka
minimal di 5 menit pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke lawan
tarungnya, dan bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang,
berarti ayam yang kita latih bukan tipe ayam jalu dan sebaiknya jalu yang dimilikinya kita potong saja karena akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu dengan lawan lain yang memiliki jalu.
Di jajal ke-6,latihan
sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan tarung sudah tidak
dibungkus lagi,akan tetapi jalu lawan tetap kita bungkus untuk
menghindari luka serius pada ayam yang kita latih.Jajal ke-9 tetap
selama 3×10 menit.Di jajal ini ayam yang kita latih akan merasakan
bagaimana menerima patukan2 dan banyak pukulan dari lawan.Dan yang
pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan disekitar mukanya
akibat patukan.Hal yang kita harapkan adalah,semakin banyak patukan
dan darah di mukanya,maka semakin tinggi semangat dan mental
tarungnya.Hal ini karena ada sedikit mitos tentang ayam bangkok, bawah
semakin banyak darah yang dikeluarkannya maka akan semakin tinggi pula
semangat tarungnya (but who knows….).
Setelah jajal ke-6 adalah saatnya
untuk istirahat minimal selama 5 hari untuk menyembuhkan luka dan
mengembalikan tenaganya.Ayam tidak perlu menerima latihan lari di sore
hari akan tetapi senaman pagi tetap kita lakukan.Hal ini untuk
menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu tinggi pada ayam.Bila di
jajal ke-9 ayam mengalami banyak luka di bagian muka,maka pengobatan
harus dilakukan agar luka2 cepat kering dan sembuh.Bekas-bekas luka
yang timbul secara tidak langsung memberikan nilai lebih bagi
ayam,karena kulit2 mukanya akan semakin tebal dan lebih tidak mudah
untuk terluka.
Setelah masa istirahat dan penyembuhan luka selesai,maka jajal ke-7 (terakhir) bisa
kita lakukan.Bagi kami,jajalan ini adalah yang terakhir sebelum ayam
dapat turun ke gelanggang. Jajalan dilakukan full 5×10 menit ataupun
sampai lawannya lari,akan tetapi diusahakan untuk mencari lawan tarung
yang memiliki mental yang cukup kuat sehingga dapat menyelesaikan
maksimal tarung 5×10 menit.
Di jajal ke-7 ini,
ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5×10 menit durasi
tarung,bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga
ayam habis dan tidak bisa memukul lagi,maka jajal kita stop dan
berarti ayam yang kita latih belum siap untuk turun ke gelanggang. Ayam
yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu menyelesaikan durasi
tarung minimal 5×10 menit.
Hal yang perlu diingat
bahwa,sebisanya lawan2 tanding yang diperoleh ayam yang kita latih
memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga pengalaman yang akan
diperolehnya pun akan semakin banyak.
Akhir kata,semakin banyak jajal yang
diterima ayam yang kita latih,maka akan semakin kuat mental dan
pengelaman tarung yang diperolehnya.Akan tetapi semua jajalan yang
kita lakukan tetaplah harus memperhatikan unsur kehati-hatian,karena
kalau tidak,tak jarang upaya latihan yang telah kita berikan hanyalah
sia-sia belaka.
Setelah kita selesai melakukan latihan senaman,
latihan jajal serta menjaga pola makan dan suplemen sehari-hari pada
ayam yang kita latih,maka hal yang tetap perlu kita lakukan adalan
melihat sejauh mana perkembangan kemajuan persiapan ayam untuk turun
ke gelanggang.Seluruh latihan dan pola makan yang kita berikan kita
harapkan nantinya akan mampu memberikan hasil yang maksimal sewaktu
ayam bertarung di gelanggang yang akhirnya akan membuahkan kemenangan.
Dan sebagai penutup, hal terakhir yang perlu
kita lakukan adalah memberikan usaha terakhir sebelum ayam turun di
gelanggang.Dan hal ini kita lakukan adalah tepat di malam hari sebelum
ayam turun ke gelanggang.Hal yang kita lakukan dengan memberikan
suplemen terakhir bagi ayam kesayangan kita.Suplemen yang diberikan
ditujukan agar ayam mampu mengeluarkan dan menghasilkan tenaga yang
maksimal sewaktu bertarung.
Banyak macam suplemen terakhir yang diberikan
sebelum bertarung, akan tetapi hal yang biasa kami berikan adalah
dengan memberikan suntikan suplemen Neurobion cair
sebanyak 2-3cc.Memang ini terkesan seperti memberikan dopping ke
ayam,akan tetapi dari pengalaman yang kami peroleh cukup baik
memberikan hasil bagi ayam yang diturunkan ke gelanggang.
Neurobion cair dapat dibeli secara bebas di apotik,dan ini memang
diperuntukkan bagi manusia untuk meningkatkan stamina,dan bagi ayam
hal yang sama juga dapat kita peroleh.
Akan tetapi,pemberian suntikan neurobian tidak bisa sembarangan
dilakukan,biasanya suntikan diberikan tepat di malam hari sebelum ayam
turun ke gelanggan di besoknya dan diberikan pada saat ayam
benar-benar dalam kondisi tenang,dan biasanya kami berikan tepat saat
ayam akan tidur di malam hari.
Banyak pertanyaan mengapa hal ini harus dilakukan pada saat
kondisi ayam sedang tenang dan saat hampir tidur. jawabannya adalah
karena cairan neurobion ataupun sejenis dopping ayam lainnya akan
secara langsung berpengaruh terhadap metabolisme ayam khususnya aliran
darah dan jantung ayam.Sehingga bila diberikan saat ayam sedang
aktif,maka lebih cenderung menyebabkan ayam menjadi semakin aktif
bahkan bisa2 tidak tidur semalaman yang menyebabkan kecapaian di besok
harinya. Dan tak jarang menyebabkan efek negatif terhadap ayam
seperti pernafasan yang berat (mulut cengap2) dan bisa2 muka ayam
menjadi merah padam bahkan biru. Sehingga atas alasan inilah mengapa
pemberian harus kita lakukan saat ayam tenang dan hampir tidur
sehingga tubuh ayam lebih gampang menyesuaikan cairan/dopping yang
baru disuntikkan padanya.
Perlu diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping lainnya
haruslah sesuai dengan dosisnya, jangan pernah memberikan suntikan
neurobion lebih dari 3cc karena hanyalah efek negatif yang jadinya
akan timbul pada ayam.Dan setelah diberi suntikan, maka sebisa mungkin
ayam harus benar2 bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam menjadi
semakin aktif maka bisa dipastikan besok hari bukanlah waktu yang
tepat untuk menurunkannya ke gelanggang
Di pagi hari sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir
yang biasa kami lakukan adalah memberikan ayam setengah jempol gula
merah lunak dan parutan 1/4 timun dan diberikan minum secukupnya.Ayam
tidak perlu diberikan makan karena masihlah cukup kandungan gizi dari
hasil pemberian kita di hari2 sebelumnya.Dan jangan lupa, pemberian
suplemen vitamin,minyak ikan,telur puyuh, dll harus di stop 1 hari
sebelum ayam diturunkan ke gelanggang.
Akhir kata,setelah seluruh upaya kita memberikan
latihan dan menjaga pola makan pada ayam, hal terakhir yang kita
lakukan adalah berharap semoga ayam yang akan kita turunkan ke
gelanggan dapat menang.
Tetap sehat,tetap semangat agar bisa jadi yang terbaik.
andreas : 083867691610.
Langganan:
Postingan (Atom)